Sabtu, 01 Juli 2017

Jenis COCOMO

COCOMO (Constructive Cost Model) merupakan algortima model estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Barry Boehm. Cocomo digunakan untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak.
  • Basic COCOMO digunakan untuk menghitung usaha pengembangan perangkat lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang. Ukuran Program dinyatakan dalam perkiraan ribuan baris kode sumber (SLOC)
  • Medium COCOMO digunakan untuk menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program yang dan satu set “driver biaya” yang mencakup penilaian subjektif dari produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek. Ekstensi ini mempertimbangkan satu set empat “driver biaya”, masing-masing dengan sejumlah atribut anak.
  • Detail COCOMO digunakan untuk menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak.

Estimasi berdasarkan sejarah

Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan yang terdiri dari beberapa teknik salah satunya yaitu dilihat berdasarkan sejarahnya. Saat membuat estimasi khusus, seseorang harus mengerti sejarahnya terlebih dahulu. Dapat dilakukan dengan cara menulis estimasi berapa lama tugas dapat diselesaikan dan siapa saja yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.

Kita dapat membandingkan terlebih dahulu tugas yang sama yang telah dikerjakan lebih awal, setelah itu kita dapat memulai estimasi. Estimasi berdasarkan sejarah merupakan bertujuan agar kita dapat menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas,  dan juga dapat dengan mudah membandingkannya.

Perbedaan White Box dan Black Box Testing

  1. White Box Testing :
Pengujian yang didasarkan pada detail prosedur dan alur logika kode program. Pada kegiatan whitebox testing, tester melihat source code program dan menemukan bugs dari kode program yang diuji. Intinya whitebox testing adalah pengujian yang dilakukan sampai kepada detail pengecekan kode program.

Kegiatan Tester :
melihat kode program -> membuat test case untuk mencari kesalahan / bugs / error dari kode program yang dibuat oleh programmer

  1. Black Box Testing :
Pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Pengujian ini tidak melihat dan menguji souce code program.

Kegiatan Tester :
  • Membuat test case untuk menguji fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi
  • Membuat test case untuk menguji kesesuaian alur kerja suatu fungsi di aplikasi dengan requirement yang dibutuhkan customer untuk fungsi tersebut
  • Mencari bugs / error dari tampilan (interface) aplikasi