Gaya
kepemimpinan apa yang akan saya terapkan apabila saya dipercaya menjadi
pemimpin dalam suatu organisasi? Banyak syarat untuk menjadi seorang pemimpin
yang baik. Tentu saya pun ingin menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, rendah
hati, dan berhasil mempimpin organisasi tersebut mencapai tujuannya dengan
baik. Saya percaya jiwa kepemimpinan tidak begitu saja terbentuk dalam diri
seseorang. Hubungan sosial yang baik akan membantu seorang pemimpin sukses
memimpin organisasinya. Untuk itu saya harus apik memilih gaya kepemimpinan
yang akan saya terapkan. Dalam suatu organisasi terdapat banyak tipe
kepemimpinan, beberapa diantanya adalah tipe pemimpin Otokratis, tipe
Militeristis, tipe Paternalistis, tipe Kharismatis, tipe Laissez Faire, dan tipe
Demokratis. Diantara keenam tipe kepemimpan tersebut saya memilih gaya “demokratis”
untuk saya terapkan dalam organisasi saya. Mengapa saya memilih tipe demokratis
? selalu mengedepankan kerjasama dan kerja tim merupakan alasan kuat mengapa
saya memilihnya. Kita sebagai pemimpin ada untuk merealisasikan kebutuhan dari
mereka yang kita pimpin. Sebagai manusia biasa, kita hanya akan tahu apa yang
sebenarnya mereka butuhkan saat mereka mau menyampaikannya kepada kita. Maka
komunikasi juga hal yang perlu selalu diperhatikan agar tercipta kepemimpinan
yang adil. Berikut sifat – sifat kepemimpinan demokratis yang saya kutip dari https://latansablog.wordpress.com
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak
dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan
tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari
bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih
sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim
dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya
sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam
menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan
keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar