Kamis, 31 Desember 2015

Resensi Buku Motivasi


Judul                : Happiness Inside
Penulis             : Gobind Vashdev
Waktu Terbit    : November 2012
Penerbit            : Noura Books (PT Mizan Publika)
Tebal Halaman: 302 hlm
Ukuran Buku   : 14x20cm

Dalam setiap buku terdapat resensi yang menggambarkan keunggulan dan kelemahan suatu buku, Adapun resensi buku berjudul “Happiness Inside” , yaitu
Gobind Vashdev adalah seorang penulis yang unik. Ia lahir dan menghabiskan masa kecil hingga remaja nya di Surabaya. Kemudian ia pindah ke Jakarta dan akhirnya menetap di Bali yang bernama Ubud. Gobind tidak lulus S1, tetapi sejak kecil ia memiliki ketertarikan yang besar pada pelajaran yang bersifat informal. Gobind sangat senang menyebut dirinya sebagai heartworker atau dalam bahasa Indonesia mempunyai arti “pekerja hati”. Mengapa demikian, hal itu juga diungkapkan dalam buku ini. Bagi Gobind setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah, dan setiap jam adalah belajar. Gobind aktif mengikuti kegiatan yang bersifat sosial sehingga ia dapat menyalurkan kecintaannya terhadap setiap makhluk hidup. Baginya hidup bukanlah sebuah perlombaan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya, tetapi memberi kepada dunia sebelum kita meninggalkannya.
Semua hal yang menjadi prinsip hidup Gobind tertuang pada bukunya. Penulis menyajikan pengalaman, nilai – nilai positif dalam hidup, dan memberikan para pembaca pesan dalam bentuk yang sangat menarik. Ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca, memberi nilai tambah bagi buku ini. Penulis bertujuan untuk memberi inspirasi bagi pembaca tentang bagaimana menilai kehidupan. Kehidupan memberikan pilihan – pilihan, maka begitu juga dengan kebahagiaan. Buku Happiness Inside terdiri dari tiga bab. Ketiga bab tersebut diurutkan mulai dari mencari kebahagiaan, menggali kebahagiaan, dan sampai pada akhirnya kita dapat menemukan kebahagiaan. Bagian awal dalam buku ini  memaparkan pencarian kebahagiaan . Penulis menyajikannya dengan menceritakan pengalamannya ditanya oleh seorang wanita dalam acara talkshow interaktif disebuah radio swasta Bali. Wanita tersebut bertanya mengapa mendengar acara –acara tentang kejernihan pikiran serta membaca buku motivasi sangat menyenangkan akan tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Penulis menjawab bahwa kita bukanlah mencari apa yang seharusnya dilakukan, akan tetapi melakukan pembenaran dalam kelemahan diri dengan melakukan penyaringan pikiran. Cerita seorang Socrates menjadi pilihan penulis untuk menjadi contoh kepada pembaca. Dalam kisahnya Socrates mengingatkan bahwa kita perlu menyaring apa yang kita sampaikan kepada orang lain.
Pertama merupakan kebenaran, kedua kebaikan, dan yang ketiga kegunaan. Jadikanlah ketiga hal tersebut hal yang positif, jika sulit bagi kita berpikir positif itu bukan kejadian diluar atau orang lain yang menyebabkannya melainkan diri kita sendiri. Sub bab kedua penulis menceritakan pengalamanya dengan semut dan ulat yang bertujuan mengingatkan kita bahwa setiap makhluk hidup mempunyai fungsi di alam semesta ini. Seperti ulat yang menggemburkan tanah sehingga kita tidak perlu marah apabila seekor ulat memakan buah di ladang kita. Dalam sub judul ketiganya penulis menerapkan prinsip yaitu setiap waktu adalah belajar . Masa dimana manusia belajar paling banyak pastilah masa anak – anak. Anak – anak mempunyai sikap mental yang luar biasa. Fantasi mereka jauh melampaui logikanya. Dan mental seperti anak – anak lah yang bepikir secara sederhana yang penulis ingin sampaikan kepada pembaca. Sikap ini dapat dianalogikan sepertinya menuang air dari botol ke dalam gelas yang memiliki tiga syarat agar dapat terpenuhi yaitu terbuka, kosong, dan yang tak kalah penting adalah gelas tersebut harus lebih rendah daripada botol yang mengisinya. Begitulah penulis menganalogikan belajar seperti seperti anak - anak bagaikan menuang air dari botol kedalam gelas. Bersikap rendah hati, menyadari bahwa masih banyak kekurangan adalah satu syarat penting dalam belajar.
Begitu pun anak – anak yang menyadari kalau dirinya tidak lebih berpengalaman dibandingkan orang dewasa. Anak – anak selalu mengganggap orang tua lebih tau dari dirinya. Dalam buku ini penulis juga menuliskan bahwa setiap orang adalah guru kita. Pernyataan ini di dukung oleh kutipan kata – kata dari seorang penyair besar dari Lebanon yang menulis “Aku belajar diam dari yang cerewet, toleransi dari yang tidak toleran dan kebaikan dari yang jahat. Namun anehnya, aku tidak pernah merasa berterima kasih kepada guru – guruku ini”. Buku Happiness Inside sangatlah menarik karena penulis berhasil menginspirasi dan membuat para pembaca berpikir ulang tentang arti kebahagiaan. Pada akhir dari setiap sub bab penulis mengutipnya dalam satu kalimat indah yang dapat memotivasi dan menekankan kembali apa kesimpulan dari kisah tersebut. Sebagai seorang pembaca wanita saya cukup berbangga kepada novel ini yang menuliskan pentingnya belajar dari wanita terutama dalam menghadapi stres. Penulis berpendapat terdapat tiga hal yang dipergunakan oleh wanita dalam menghadapi stres. Berbagi cerita merupakan cara pertama yang akan dilakukan seorang wanita dalam menghadapi masalahnya. Wanita berbicara tanpa mengharapkan solusi, mereka berbicara untuk melepaskan apa yang dirasakan dalam dirinya dan hal inilah yang menjadikan wanita lebih ringan dalam menjalani hidupnya. Kedua adalah menangis, wanita mengeluarkan emosinya dengan cara menangis sedangkan hal ini dianggap tabu bagi sebagian besar pria. Terakhir yaitu pelukan, penelitian membuktikan bahwa pelukan akan merangsang hormone oxytocin (sebuah hormon yang berhubungan dengan perasaan cinta dan kedamaian) yang baik untuk jantung dan pikiran. Begitulah penulis menyarankan agar para pembaca belajar melalui perempuan dalam mengahapi tekanan. Bagian satu yang berjudul mencari kebahagiaan lebih banyak membahas bahwa kita harus banyak belajar, memahami tubuh kita, bersabar, menasehati dengan bijak, bagaimana sebaiknya kita menghadapi masalah, mengenali diri dengan baik, yang terakhir yaitu fokus dalam diri sendiri dan fokus terhadap apa yang dapat kita berikan, kita tidak takut persaingan.
Serta menyadari bahwa setiap individu mempunyai kepribadian masing – masing yang unik.
Pada bagian dua buku ini kita diajak untuk masuk lebih dalam pada proses memperoleh kebahagiaan, yaitu dengan cara menggali kebahagiaan. Terdapat kisah menarik pada pembukaan bab dua buku ini, penulis berbagi cerita mengenai seorang buta yang jatuh ke sumur. Seseorang yang kebetulan lewat disana merasa kasihan melihat keadaan orang buta yang menyedihkan itu, ia menawarkan bantuan untuk menarik orang buta tersebut keluar dari sumur. Kemudian ia melemparkan seutas tali yang panjang ke dalam sumur dan menyuruh orang buta itu untuk memeganggnya agar dapat menariknya keluar. Akan tetapi orang buta tersebtu tidak langsung memegang tali itu tetapi malah mengajak sang penolong berdebat panjang lebar. Banyak pertanyaan yang dilontarkan si buta kepada sang penolong sehingga omong kosong tersebut membuat kesabaran penolong yang baik hati itu habis dan memutuskan pergi meninggalkan orang buat tersebut. Kisah ini dikemas dengan singkat yang ditujukan kepada kita bagaimana seseorang mau melakukan sesuatu diluar kerangka pikirannya untuk mencapai sesuatu yang lebih indah. Dalam menggali kebahagiaan  penulis banyak memberikan referensi kisah – kisah yang memotivasi diri kita dan kemana fokus hidup kita. Terdapat 11 (sebelas) sub bab pada bagian ini, diantaranya pertanyaan filsafat, hidup bukanlah perlombaan, see on beauty,  perjalanan hati, keyakinan adalah penjara, rahasia yang tersembunyi pada air, sukses tidak punya aturan, no complain day, hidup ditentukan kemana fokus anda, enjoy your life, dan yang terakhir tiga obor dunia.
Bagian ini lebih banyak memfokuskan pada elemen – elemen yang berada dari luar diri kita. Dengan kata lain kebahagiaan juga ditemukan dari lingkungan sekitar kita. Hal ini juga berperan dianggap penting karena penulis ingin menyampaikan bahwa kebahagiaan tidak melulu soal materi melainkan bagaimana kita dapat melihat serta mensyukuri apa yang sudah kita dapatkan dalam hidup ini. Seperti kisah seorang nelayan dan seorang usahawan karya Anthony de Mello yang disampaikan di halaman 106 buku ini, dalam kisah ini diceritakan ada seorang usahawan yang bertemu seorang nelayan yang sedang santai duduk di pinggir pantai dan terlihat sangat menikmati suasana. Kemudian usahawan bertanya “mengapa engkau tidak pergi untuk menangkap ikan ?”. “Karena ikan yang kutangkap telah menghasilkan banyak uang untuk makan hari ini,” jawab si nelayan. “Kenapa engkau tidak menangkap ikan lebih banyak lagi dari yang engkau perlukan?” tanya sang usahawan. “Untuk apa ?” tanya nelayan. Sang usahawan pun menjawab “Engkau akan dapat mendapat uang yang lebih banyak dan dengan uang itu engkau dapat membeli jala yang lebih besar sehingga tangkapanmu lebih banyak, lalu engkau mendapatkan banyak uang sehingga dapat membeli perahu motor. Dengan perahu motor tersebut engkau dapat melaut lebih jauh dan akan mendapatkan ikan yang lebih banyak lagi.. Nah setelah uangmu cukup kau pun akan kaya seperti aku” “Selanjutnya aku mesti berbuat apa ?” tanya si nelayan. “Selanjutnya kau dapat beristirahat dan menikmati hidup” kata si pengusaha. “Menurutmu sekarang ini aku sedang berbuat apa ” kata si nelayan puas. Sebuah kisah inspriratif yang telah penulis sampaikan kepada pembacanya agar buku Happiness Inside  lebih menyenangkan untuk dibaca dan mudah di cerna. Buku ini telah banyak mendapat banyak pujian dari orang – orang terkenal yang diantaranya juga merupakan penulis buku. Salah satunya adalah seorang motivator wanita yang juga seorang miliarder muda Merry Riana, ia memuji dengan mengatakan “Buku ini penting bagi Anda yang menginginkan kehidupan yang penuh kesuksesan, ketenteraman, dan kebahagiaan lahir dan batin.” Saya setuju dengan pernyataan tersebut karena setelah membaca buku Happines Inside kita akan mampu melihat kebahagiaan dari sisi lain dan menyadari bahwa tidak ada batasan untuk seseorang merasa bahagia.
Dengan kata – kata mutiara, kisah yang jenaka, memberikan nilai tambah tersendiri untuk buku ini. Penulis berusaha keras meyakinkan pembacanya agar kita mampu berpikir positif. Adapun kepercayaan penulis yang merupakaan penganut ajaran Hindu tidak membuat buku ini hanya dapat dilihat dari satu kepercayaan. Apabila penulis menyajikan sebuah prinsip, penulis tidak hanya melihat dari satu kepercayaan saja. Sebagai contoh pada sub bab Rahasia yang Tersembunyi pada Air, penulis menjabarkan manfaat air dari setiap kepercayaan. Penulis menyebutkan kaum Hindu mempercayai air Sungai Gangga adalah air yang suci, umat Kristiani dengan air Lourdes-nya dan kaum Muslim dengan air Zam – Zam serta penggunaan air wudhu umat Islam sebelum melaksanakan sholat.
Sukses dan kebahagiaan menjadi prioritas dalam hidup kita. Sukses sering kali di konotasikan denga pencapaian materi, misalnya rumah besar, mobil mewah, karir yang cepat naik, serta sejumlah deposito, dan lain sebagainya. Namun dalam buku ini kita dituntun melihat sukses dan kebahagiaan dengan kacamata yang tidak biasa. Sukses sifatnya sangatlah pribadi, kita semua dapat sukses dengan “positif” dan pandangan tidak biasa dalam buku ini adalah penulis juga memberi pesan bahwa kita dapat sukses dengan memilik factor “negatif” di dalam diri. Sifat – sifat negatif yang ada di dalam diri kita tidak akan menjadi penghalang usaha kita untuk meraih sukses. Karena yang terpenting adalah bagaimana kita dapat belajar mencintai, menerima, dan memanfaatkannya. Adapun kenegatifan dalam diri kita dapat dibuat menjadi lahan untuk mendapatkan nilai tambah suatu kesuksesan.  Contoh kita yang sulit bangun di pagi hari dapat mencari pekerjaan dengan jam kerja di malam hari yang kemungkinan akan dibayar lebih tinggi.
Jika kenegatifan kita suka melahap makanan – makanan yang lezat saja maka carilah pekerjaan sebagai koki atau tulislah buku tentang tempat – tempat makan yang terbaik dan lezat di kota. Atau jika sesuatu yang negatif dalam diri kita adalah suka menonton film, jadilah kritikus film. Jika belum menemukan pekerjaan seputar kenegatifan kita, pikirkanlah sesuatu yang kreatif, sesuatu yang belum terpikir oleh orang lain. Di dalam setiap hal yang positif maupun negatif, selalu tersimpan asset yang luar biasa yang selalu menanti untuk ditemukan. Misteri kehidupan ini tidak di mana – mana, akan tetapi tersembunyi dalam sifat kita masing – masing. Penulis mengutipnya dalam sebuah kata – kata menarik “Sukses dapat menghampiri mereka yang optimis, juga menyapa yang pesimis, sukses dapat berlabuh pada seseorang yang cekatan dank eras, tetapi sukses juga mendarat pada para sahabat yang lambat dan fleksibel.” Buku ini dapat memotivasi pembacanya tanpa pandang bulu, kita dapat mencerna pesan yang disampaikan penulis sesuai dengan pribadi kita masing – masing. Penulis tidak hanya menuliskan pengalaman pribadinya ke dalam buku, tetapi juga pengalaman salah seorang sahabatnya yang berprofesi sebagai seorang pemandu wisata atau guide. Pada hari itu sahabatnya  terlihat sangat tenang dan banyak senyum, sehingga rasa penasaran menghantui penulis. Penulis bertanya kepada sahabatnya apa rahasia yang membuat sahabatnya terlihat senang sekali.
Sahabatnya pun menceritakannya kalau dia baru saja mengantar sepasang suami istri yang usianya sepantar dengan kakek neneknya. Selama tiga hari berkeliling pulau Bali pasangan ini selalu bergembira apapun yang terjadi, jika jalanan macet mereka berkomentar positif, begitu juga jika jalanan lancar, hari yang panas ataupun hujan senyum selalu menempel di wajah mereka. Ketika turis lain marah karena merasa tertipu sewaktu sadar membeli barang dengan harga yang jauh lebih tinggi dari pada harga wajarnya, mereka malah berterima kasih. Perilaku sepasang suami istri ini memancing rasa penasaran sahabat penulis untuk menguak rahasia kakek nenek tersebut. Ternyata rahasia tersebut sangatlah sederhana, mereka berkomitmen untuk tidak mengeluh pada apa pun yang terjadi. Kisah sepasang suami istri kakek nenek inilah yang juga menjadi inspirasi sang penulis untuk memasukkannya ke dalam salah satu cerita inspiratif bukunya yang terdapat pada sub bab No Complain Day bab Menggali Kebahagiaan. Tiba di bab ketiga penulis menuntun kita untuk semakin berpikir tentang bagaimana cara menemukan kebahagiaan. Banyak kelebihan yang tersaji dalam buku ini, mulai dari fisik buku yang nyaman untuk di pegang sampai isi dari buku tersebut yang banyak memberikan pelajaran bagi pembacanya. Buku Happiness Inside dapat membuat pembacanya berpikir bagaimana cara menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar